Apakah kamu sering mendengar bahwa MSG dapat membahayakan kesehatan? Hal ini dikarenakan mitos yang beredar bahwa penyedap rasa ini bisa menyebabkan beragam ancaman bagi tubuh.
Salah satu mitos yang paling terkenal adalah “Chinese Restaurant Syndrome” yang menyatakan bahwa mengonsumsi MSG dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, berkeringat, dan nyeri dada setelah makan di restoran Tionghoa. Padahal belum ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini.
Mitos lain adalah bahwa MSG menyebabkan kerusakan otak dan gangguan neurologis. Teori ini didasarkan pada studi Onley dan Sharpe tahun 1969 pada seekor anak tikus yang diberikan suntikan MSG dengan dosis yang sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang manusia konsumsi dalam diet normal.
Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia menunjukkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam jumlah yang biasa digunakan pada makanan. Dimana batas normal yang dianjurkan WHO untuk dikonsumsi oleh tubuh manusia adalah 0-120 mg/kgBB.
Mengutip pernyataan Nur Lailatul Masruroh, dosen Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di website umm.ac.id, konsumsi MSG tidak berbahaya jika dikonsumsi secukupnya.
Apa Itu MSG?
Memang, apa sih MSG itu? Monosodium Glutamat (MSG) adalah bahan tambahan pangan yang sering digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
MSG terbuat dari tetes tebu. Bisa juga dari umbi-umbian, jagung, dan beras. Adapun asam glutamat itu sendiri adalah asam amino non-esensial yang ditemukan secara alami dalam banyak makanan seperti tomat, keju, dan bahkan air susu ibu (ASI). Ya, betul, bahkan ASI juga ada kandungan glutamat ini.
Glutamat termasuk salah satu asam amino non esensial yang dibutuhkan oleh sel-sel pencernaan pada tubuh untuk menjalankan proses metabolisme karena berperan berperan penting dalam pembentukan protein.
Kandungan glutamat inilah yang memberikan rasa umami, rasa gurih yang menjadi favorit banyak orang.
Dengan demikian, mengonsumsi MSG dalam makanan sehari-hari bukanlah hal yang asing bagi tubuh kita.
Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang secara definitif menyatakan bahwa MSG berbahaya bagi kesehatan manusia.
Banyak dari kita mungkin percaya bahwa MSG berbahaya karena mitos atau informasi yang belum terverifikasi yang telah tersebar luas selama bertahun-tahun. Namun, penting untuk mencari kebenaran berdasarkan bukti ilmiah yang ada.
Peraturan Pemerintah Indonesia Tentang Konsumsi MSG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012, MSG adalah Bahan Tambahan Pangan penguat rasa yang dinyatakan aman.
BTP adalah bahan tambahan yang ditambahkan ke dalam makanan dan dapat mempengaruhi sifat atau bentuk makanan tersebut. MSG, khususnya, bertindak sebagai penguat rasa yang memberikan rasa umami yang lezat ketika ditambahkan pada makanan.
Dalam peraturan tersebut, MSG juga disebutkan memiliki Acceptable Daily Intake (ADI) dengan takaran not specified atau secukupnya.
ADI adalah jumlah maksimum bahan tambahan pangan dalam miligram per kilogram berat badan yang dapat dikonsumsi setiap hari seumur hidup tanpa menimbulkan efek merugikan terhadap kesehatan.
Untuk MSG, tidak ada batas maksimum yang ditetapkan, melainkan dikonsumsi sesuai kebutuhan individu masing-masing.
Jadi, Monosodium Glutamat (MSG) adalah Bahan Tambahan Pangan yang resmi diizinkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan aman untuk dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Peraturan BPOM No 11 Tahun 2019.
Jaga Gaya Hidup Sehat dari Sekarang
Sejak pandemi COVID-19, masyarakat Indonesia menjadi lebih kritis dan sadar akan pentingnya hidup sehat agar tubuh tetap bugar dan sehat hingga tua nanti.
Tren gaya hidup sehat masa kini mencakup berbagai aspek seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres yang baik.
Pola makan sehat dapat kita terapkan dengan mengikuti Sepuluh Pedoman Gizi Seimbang. Di antaranya membiasakan untuk monsumsi aneka ragam makanan pokok, membatasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
Beberapa orang menganggap makanan sehat adalah makanan yang tidak menggunakan penyedap rasa, seperti yang kita ketahui, banyak istilah makanan sehat dengan label “Tanpa MSG”. padahal, mengonsumsi makanan sehat tidak sepenuhnya meninggalkan penyedap rasa. Makanan sehat bisa tetap dinikmati dengan cita rasa yang lezat dan umami dengan menggunakan MSG secukupnya.
Jadi, kita tetap bisa mengonsumsi makanan sehat dengan nikmat.
Selain itu, kita perlu lebih rajin melakukan aktivitas fisik yang cukup dan menjaga berat badan ideal. Konsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, membiasakan sarapan pagi, minum air putih yang cukup. Begitu juga dengan konsumsi buah dan sayur perlu kita tingkatkan.
Jika membeli makanan kemasan, biasakan membaca label pada kemasan pangan. Jangan lupa untuk selalu mensyukuri dan menikmati aneka ragam makanan yang kita konsumsi.
Supaya tetap semangat menjaga kesehatan tubuh, simak terus berbagai informasi yang memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat. Ini bisa menjadi langkah awal yang baik.
Salah satunya adalah dengan terus update informasi dari Instagram Gizi Sehat Keluarga yang selalu memberikan edukasi dan informasi lifestyle untuk mulai hidup sehat sejak dini.
Penutup
Hidup sehat bukan hanya tentang menghindari bahan tertentu seperti MSG, tetapi juga tentang memahami informasi dengan benar dan menerapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Yuk, mulai hidup sehat dari generasi ke generasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan mengikuti tren gaya hidup sehat masa kini.